Piagam Madinah: Puncak Toleransi dan Preseden Politik Perdamaian
Oleh: Fatihul Afham ASN Kementerian Agama Pendahuluan Bulan Rabi’ul Awal selalu menghadirkan ruang perenungan bagi umat Islam. Di bulan inilah manusia paling agung, Muhammad SAW, dilahirkan. Peringatan Maulid Nabi bukan sekadar seremonial, melainkan momentum untuk meneguhkan komitmen meneladani risalah kenabian beliau dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Dari sekian banyak teladan yang diwariskan Nabi, salah satu yang patut direnungkan adalah gagasan toleransi yang beliau institusikan secara nyata dalam Piagam Madinah. Dalam istilah modern, Piagam Madinah dapat disebut sebagai konstitusi pertama di dunia—sebuah dustur yang memuat garis besar pengaturan kehidupan bersama. Ia mengatur relasi antarumat beragama, antar-suku, sekaligus hubungan internal-eksternal sebuah komunitas politik. Deklarasi ini lahir pada 622 M, tak lama setelah Nabi hijrah ke Madinah. Setelah mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar, Nabi menyusun piagam yang mengikat tidak hanya umat I...