Tikus dan Kucing, Gajah dan Kuda
Oleh: Fatihul Afham
Dikisahkan jaman nabi Nuh akan terjadi banjir bandang yang akan menenggelamkan sebuah kota. Nuh seorang nabi mendapatkan Wahyu dari Tuhan untuk membuat kapal yang besar, yang dapat mengangkut semua orang-orang yang beriman dan segala binatang yang ada di darat. Dibuatlah kapal tersebut selama 2 bulan. Benar terjadi hujan lebat datang. Nuh mendapat perintah untuk segera mengevakuasi binatang yang ada di darat secara berpasang-pasang. Onta satu pasang jantan betina, kerbau satu pasang, sapi satu pasang, kambing satu pasang, anjing satu pasang, kuda satu pasang, gajah satu pasang, kucing satu pasang, tikus satu pasang dan seterusnya. Begitupun dengan manusianya, nabi Nuh menyeru ke semua umatnya, siapa saja yang beriman kepada Tuhanku, aku perintahkan untuk segera masuk ke dalam kapal. Org-orang beriman masuk ke kapal berbondong-bondong, tapi begitulah orang yg mendustakan ayat ini akan di telan oleh banjir bandang yang akan segera datang. Seminggu hujan gak berhenti, air sudah meninggi sampai menelan habis pohon kelapa, org-org kafir lari ke atas gunung namun tetap sia-sia.
Sebulan berada di dalam kapal Nuh, orang-orang yang beriman dan binatang-binatang tetap aman. Namun masalah kemudian menimpa, persediaan makanan dilaporkan mulai menipis. Akhirnya nabi Nuh sebagai kapten kapal menginstruksikan kepada semua penghuni kapal untuk tidak melakukan perkawinan, agar tidak terjadi kehamilan dan kelahiran di dalam kapal. Semua sepakat. Seminggu berjalan, suatu ketika si anjing kedapatan melakukan hubungan intim, si kucing pun melihat. Wal hasil, kucing melaporkan nya kepada nabi Nuh. "Lapor nabi Nuh, saya tadi mendapati si anjing sedang melakukan hubungan intim dengan istrinya nabi." Si anjing pun di panggil nabi Nuh. "Anjing, kemari kau. Saya mendapat laporan bahwa kau telah melanggar kesepakatan yg telah kita buat." Si anjing menjawab, "benar wahai nabi." "Kenapa kau melanggar?" "Sudah seminggu nabi, kami sudah gak tahan." Jawab si anjing. "Yasudah, untuk kali ini saja kau perbuat, jangan kau ulangi lagi perbuatanmu." "Baiklah, akan saya patuhi perintah mu wahai nabi." Selesai bertemu nabi, si anjing pun menemui si kucing dan berkata, "sekali lagi kau melaporkan ku kepada Kanjeng nabi Nuh, tak akan ku ampuni kau." Geram si anjing kepada kucing.Beberapa hari berlalu, lagi-lagi kucing mendapati anjing melakukannya lagi. Langsung kucing melaporkan kepada nabi Nuh. Nabi pun akhirnya mengambil sikap tegas kepada seluruh binatang yang ada di dalam kapal untuk segera mengumpulkan alat kelaminnya. Tak hanya anjing, kucing, gajah, kuda, sapi tapi seluruhnya. Agar tak terjadi lagi perkawinan antarpasangan. Seraya berkata, "punya kalian ini akan saya simpan dan akan saya kembalikan saat banjir sudah surut." Sebulan berlalu, banjir pun telah usai. Semua menyambutnya dengan senang. Para binatang pun menagih barang milik mereka. "Baiklah, karena banjir sudah surut dan keadaan telah normal kembali, saya akan kembalikan alat kelamin kalian semua tanpa terkecuali. Barang punya kalian sudah saya taruh di suatu tempat di atas bukit sana. Silahkan kalian ambil sendiri-sendiri. Tanpa pikir panjang semua binatang pun langsung lari naik ke atas bukit yg dimaksud. Kuda paling depan dalam barisan dan paling cepat larinya. Sampai di atas langsung main ambil saja yang paling besar dan panjang langsung di tempelkan. Begitupun dengan yang lainnya menyusul bergantian. Gajah yang larinya paling pelan akhirnya sampai juga di atas, namun malang baginya karena dapat sisa. Kecil dan pendek pula. Ternyata tertukar sama punya kuda.
Setelah keadaan normal kembali. Orang-orang kembali bekerja di sawah, di pasar, dan lain sebagainya. Nabi berpesan kepada para binatang. "Kalian semua harus turut andil dalam membangun kembali peradaban yang telah hancur ini. Kalian harus ikut bekerja sama dengan manusia. Kuda kamu bekerja sebagai tunggangan buat manusia. Kerbau dan sapi kamu bekerja ikut bajak sawah. Semua binatang mendapat tugas masing-masing. Tinggal satu hewan yang belum dapet tugas, yaitu kucing. "Wahai nabi, tugas saya kepada manusia sebagai apa?" Nabi pun berpikir sejenak. Kemudian segera mengambil kertas dan menuliskan sebuah catatan. "Kamu berikan surat ini kepada manusia, kamu akan jadi binatang peliharaan." Kucing pun merasa senang akan hal itu dan pergi dengan hati yang gembira. Surat pun kucing simpan rapat-rapat di sebuah kotak supaya aman. Naas baginya, surat yang akan diberikan kepada manusia itu hilang, dia cari kemana-mana tidak ketemu. Sampai akhirnya dia temukan bekas surat itu ada di depan rumah tikus. Bertanyalah dia kepada si tikus, "wahai tikus, apakah kau melihat surat yang ku simpan di dalam kotak?" Dengan gigi bergetar dan sedikit menggigil si tikus menjawab, "ampun seribu ampun wahai kucing, siang tadi aku sangat lapar sekali. Tidak ku dapati satu makanan pun untuk ku makan, aku melihat kotak mu dan membuka isinya. Aku makan kertas itu." Mendengar jawaban itu, si kucing pun murka. "Tak tahukah kau wahai tikus, betapa berharganya kertas itu bagiku. Aku bersumpah demi langit lapis 7, aku dan anak keturunan ku akan membinasakan dan memakan anak cucu mu wahai tikus." Mulai saat itu kucing memusuhi tikus sampai sekarang.
Comments
Post a Comment