Arsitektur Masjid dan Spiritualitas

Oleh: Fatihul Afham

Masjid depan rumahku yang dulunya mushala sekarang tambah bagus, megah dan keliatan modern arsitekturnya. Sejak didirikan jaman Mbah saya, sudah 3 kali langgar, mushola atau yang sekarang disebut masjid oleh masyarakat telah mengalami pemugaran dan pembangunan ulang. Bangunan pertama dulu hanya berupa gardu panggung yang terbuat dari kayu, pembangunan kedua sudah berupa tembok, beratap Limas khas Jawa dan berlantai ubin (jubin). Terakhir, luas bangunan ditambah, tembok berdiding keramik, berkubah 3 yang bercirikan bangunan timur tengah. Namun, ada satu yang tidak berubah sejak aku kenal langgar, mushola atau masjid ini. "Genteng Sokka." Hanya genteng itu yang masih digunakan sampe sekarang. Berubahnya bangunan dari Langgar, Mushala ke Masjid juga bertautan dengan nilai, rasa dan spiritualitas para penggunanya. Seorang kawan masa kecil berkata kepadaku, "Jujur, aku masih merasa asing dengan masjid ini." Bisa ku pahami, meskipun arsitektur bangunannya bagus, luas, modern dan megah, ada degradasi nilai, rasa dan spiritualitas pada dirinya terhadap bangunan ini.

Comments

Popular posts from this blog

Kemacetan dan Keadilan Sosial

Soesilo Toer Sang Teladan