Soesilo Toer Sang Teladan
Oleh: Fatihul Afham
Soesilo Toer, seorang Doktor lulusan Uni Soviet yang juga adik kandung Pramoedya Ananta Toer lebih memilih hidup menjadi pemulung daripada menjadi Rektor, Pejabat atau profesi lain yang bisa menjamin kemakmuran ekonominya. Beliau pernah mengatakan, "Dalam terminologi ekonomi, pencipta nilai (added value) adalah kaum buruh dan tani." Buruh dan Tani adalah penghasil komoditas utama yang bisa diperdagangkan berupa barang-barang hasil industri dan hasil pertanian yang menjadi kebutuhan pokok semua manusia. Manusia bekerja (sesuai profesi yang berkembang sekarang) setiap hari tiada lain dan tiada bukan untuk memenuhi kebutuhan pokok tersebut. Tanpa hasil pertanian, tatanan ekonomi, politik dan sendi-sendi kehidupan sosial akan kacau. Di pedalaman Sulawesi selatan ada suku bernama Kajang. Mereka memenuhi kebutuhan hidupnya dari hasil-hasil karyanya sendiri dari bercocok tanam maupun kerajinan tangan. Masyarakat yang kita pandang jauh dari peradaban justru punya kemandirian yang lebih. Beda dengan daerah yang sudah tersentuh peradaban modern, sebagian manusianya menggantungkan hidupnya pada manusia lain. Semakin beradab justru semakin berkurang kemandiriannya. Kalau dipahami lebih jauh lagi, ternyata semakin beradab semakin tidak bisa apa-apa. Sampai-sampai buka pintu mobil sendiri tidak bisa, membawa tas sendiri tidak bisa, nyeduh kopi sendiri tidak bisa, jangan-jangan memuaskan istrinya sendiri pun juga tidak bisa.
Comments
Post a Comment